Foto dan Profil Aliya Rajasa, Calon Istri Ibas SBY
Siapa Aliya Rajasa? Inilah foto dan profil (biodata) Aliya Rajasa, anak Hatta Rajasa yang akan menjadi menantu Presiden SBY karena akan dilamar oleh putra bungsu SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono atau yang biasa disapa dengan nama Ibas.
Aliya menempuh pendidikan di Bandung. Ia tercatat sebagai mahasiswi Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2004 dan lulus pada 2007.
Putri kedua pasangan Hatta Rajasa-Oktiniwati Ulfa Dariah Rajasa ini tergolong aktif dalam kegiatan sosial di kampusnya. Salah satunya adalah mendirikan Yayasan Satoe Indonesia, sebuah lembaga nonprofit yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat pedesaan. Di yayasan itu, Aliya ditunjuk sebagai Government Relations.
Program pertama yang dijalankan Satoe Indonesia adalah menjalankan Mobil Pintar dengan dukungan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) di tiga kawasan di Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung, yaitu Cisondari, Papakmanggung, dan Gambung pada 2006.
Mobil Pintar ini ibarat perpustakaan keliling yang mendatangi beberapa titik di tiga desa tersebut. Mobil ini memiliki empat sentra, yaitu Sentra Buku, Sentra Komputer, Sentra Permainan Edukatif dan Sentra Panggung. Keempat sentra ini memberikan pembelajaran secara informal mengenai kreativitas, sportivitas, pengembangan diri serta moral terhadap anak-anak di pedesaan.
Pada Desember 2006, Satoe Indonesia merintis pembangunan Rumah Pintar (Rupin). Penggunaannya diresmikan pada April 2007 oleh Ketua SIKIB Murniati Widodo AS di dua titik yaitu Papakmanggung di Desa Cibodas dan Gambung Desa Mekarsari Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung.
Di sana, Aliya terlibat aktif mulai dari proses pembangunan hingga diresmikan. Selain itu, ia juga sempat terlibat bersama pemuda setempat memberikan pengajaran kepada anak-anak dan warga desa lainnya dalam mengembangkan kreativitas dan inovasinya.
"Dulu waktu awal-awal Rupin sekitar 2007-an, Aliya bersama teman kampusnya sering ke sini. Selain berbincang dengan pendidik, juga suka ikut terlibat mengajar anak," kenang Ketua Rupin Gambung Rusy Rusyendi kepada INILAH.COM, Kamis (24/3/2011).
Ia mengaku sempat kaget Aliya akan dilamar oleh Ibas, putra Presiden SBY. Ia mendengar kabar itu dari di televisi. "Ya cocoklah kalau mereka berdua berjodoh," ujarnya.
Ketua Rupin Papakmanggung Sigit Ibrahim mengatakan, Aliya yang sering datang ke rupin saat masih aktif di Satoe Indonesia tidak sungkan-sungkan memberikan tutorial kepada anak-anak di desa itu. "Aliya suka mendidik anak-anak di sini. Kami juga masih memiliki beberapa dokumentasinya," katanya.
Di dua rupin yang digagas Aliya bersama teman kampusnya itu, sudah ratusan anak didik merasakan fasilitas, seperti buku, alat peraga permainan, dan komputer.
Saat ini, jejak Aliya tersebut masih ramai dikunjungi anak-anak termasuk orang dewasa yang difasilitasi Satoe Indonesia.
Pola pendidikan yang dinilai sangat membantu masyarakat di pelosok, sempat membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendatangi Rupin Gambung pada lawatannya ke Bandung, 7 Agustus 2010 lalu.
Aliya menempuh pendidikan di Bandung. Ia tercatat sebagai mahasiswi Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2004 dan lulus pada 2007.
Putri kedua pasangan Hatta Rajasa-Oktiniwati Ulfa Dariah Rajasa ini tergolong aktif dalam kegiatan sosial di kampusnya. Salah satunya adalah mendirikan Yayasan Satoe Indonesia, sebuah lembaga nonprofit yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat pedesaan. Di yayasan itu, Aliya ditunjuk sebagai Government Relations.
Program pertama yang dijalankan Satoe Indonesia adalah menjalankan Mobil Pintar dengan dukungan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) di tiga kawasan di Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung, yaitu Cisondari, Papakmanggung, dan Gambung pada 2006.
Mobil Pintar ini ibarat perpustakaan keliling yang mendatangi beberapa titik di tiga desa tersebut. Mobil ini memiliki empat sentra, yaitu Sentra Buku, Sentra Komputer, Sentra Permainan Edukatif dan Sentra Panggung. Keempat sentra ini memberikan pembelajaran secara informal mengenai kreativitas, sportivitas, pengembangan diri serta moral terhadap anak-anak di pedesaan.
Pada Desember 2006, Satoe Indonesia merintis pembangunan Rumah Pintar (Rupin). Penggunaannya diresmikan pada April 2007 oleh Ketua SIKIB Murniati Widodo AS di dua titik yaitu Papakmanggung di Desa Cibodas dan Gambung Desa Mekarsari Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung.
Di sana, Aliya terlibat aktif mulai dari proses pembangunan hingga diresmikan. Selain itu, ia juga sempat terlibat bersama pemuda setempat memberikan pengajaran kepada anak-anak dan warga desa lainnya dalam mengembangkan kreativitas dan inovasinya.
"Dulu waktu awal-awal Rupin sekitar 2007-an, Aliya bersama teman kampusnya sering ke sini. Selain berbincang dengan pendidik, juga suka ikut terlibat mengajar anak," kenang Ketua Rupin Gambung Rusy Rusyendi kepada INILAH.COM, Kamis (24/3/2011).
Ia mengaku sempat kaget Aliya akan dilamar oleh Ibas, putra Presiden SBY. Ia mendengar kabar itu dari di televisi. "Ya cocoklah kalau mereka berdua berjodoh," ujarnya.
Ketua Rupin Papakmanggung Sigit Ibrahim mengatakan, Aliya yang sering datang ke rupin saat masih aktif di Satoe Indonesia tidak sungkan-sungkan memberikan tutorial kepada anak-anak di desa itu. "Aliya suka mendidik anak-anak di sini. Kami juga masih memiliki beberapa dokumentasinya," katanya.
Di dua rupin yang digagas Aliya bersama teman kampusnya itu, sudah ratusan anak didik merasakan fasilitas, seperti buku, alat peraga permainan, dan komputer.
Saat ini, jejak Aliya tersebut masih ramai dikunjungi anak-anak termasuk orang dewasa yang difasilitasi Satoe Indonesia.
Pola pendidikan yang dinilai sangat membantu masyarakat di pelosok, sempat membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendatangi Rupin Gambung pada lawatannya ke Bandung, 7 Agustus 2010 lalu.