Banjir di Kabupaten Subang Januari 2011, Landa 4 Kecamatan (Pamanukan, Legonkulon, Sukasari dan Pusakanegara)
Banjir di Kabupaten Subang Januari 2011 tepatnya pada tanggal 18 Januari kemarin akibat dari meluapnya sungai yang disebabkan tingginya intensitas hujan. Banjir ini melanda 4 Kecamatan di Subang Pantura diantaranya Pamanukan, Legonkulon, Sukasari dan Pusakanegara.
Dari pantuan wartawan Pikiran Rakyat, tiga sungai yang tidak kuat menampung volume air hujan itu adalah Sungai Cigadung, Sungai Pangaritan, dan Sungai Semak. Karena letak sungai tidak jauh dari pemukiman warga, luapan air langsung menerjang pemukiman penduduk dan areal sawah setinggi 50 hingga 75 Cm. Selain di Subang, banjir juga melanda Indramayu.
Bukan itu saja, sergapan air bah juga nyaris melumpuhkan aktivitas di Kota Pamanukan. Pasalnya, sergapan air banjir menggenangi pula sejumlah ruas jalan yang ada di sekitar pusat kota Pamanukan, sehingga masyarakat yang melintas jalan tersebut harus berjalan ekstra hati-hati.
Demikian pula, sejumlah pedagang yang bisa berjualan di sekitar jalan tersebut terpaksa harus menutup lapaknya kerena teganggu oleh genangan air. “Air mulai menggenagi rumah, sawah dan jalan raya sejak dini hari tadi,” ujar salah seorang warga Pamanukan Suminta (45).
Menurut dia, akibat hal itu, sejumlah warga di tiga desa di Kecamatan Pamanukan terpaksa mengungsi ke tempat yang aman. Namun ada juga yang bertahan di rumahnya masing-masing karena khawatir barang-barangnya malah hilang.
Sementara itu Camat Pamanukan, Rukendi, mengatakan, bencana banjir yang melanda wilayah kerjanya telah merendam sedikitnya 984 rumah di Desa Pamanukan, 466 rumah di Desa Pamanukan Hilir, 574 di Desa Pamanukan Sebrang dan 3.421 di Desa Mulyasari. Sementara jumlah sawah yang diterjang banjir mencapai 609 haktare.
Selain itu, genangan banjir juga telah menutup ruas jalan raya, jalan desa, sekolah dan tempat ibadah setinggi 50 hingga 75 Cm.”Yang kami khawatirkan adalah tanaman padi membusuk akibat bencana ini. Sebab, usia tanam pada areal yang terendam baru dua bulan.
Hal serupa terjadi juga di Kec. Sukasari, Legonkulon dan Pusakanegara. Di tiga kecamatan itu, ribuan rumah warga dilaporkan tertutup genangan air yang bersal dari luapan air sungai.
Menurut Camat Pusakanegara, Ela Nurlaela, rumah yang teredam banjir di wilayah kerjanya mencapai 1.505 unit, sawah 720 hektare, dan tambak 62 hektare.”Mudah-mudahan air cepat surut,” kata Ela.
Sementara Camat Sukasari, Abdul Rohman mengatakan, areal sawah yang tergenang banjir di wilayahnya mencapai 150 hektare dan 100 hektare tambak banding siap panen.. Namun rumah yang diterjang banjir tidak banyak hanya puluhan rumah saja. Di wilayah Kecamatan Legon Kulon, luapan banjir diperparah oleh limpasan air laut pasang atau rob. Akibat hal itu, ratusan rumah di kecamatan itu menjadi langganan banjir.
Menanggapi bencana banjir Pantura Januari 2011 tersebut, Kepala Bagian sosial Setda Subang yang juga Sekretaris PMI setempat, H.E. Kusdinar menyebutkan, pihaknya siap mendr\ikan dapur umum jika gengan banjir terus meluas.”Untuk bantuan sembako sedang kami siapkan,” ujar dia.
Bukan itu saja, sergapan air bah juga nyaris melumpuhkan aktivitas di Kota Pamanukan. Pasalnya, sergapan air banjir menggenangi pula sejumlah ruas jalan yang ada di sekitar pusat kota Pamanukan, sehingga masyarakat yang melintas jalan tersebut harus berjalan ekstra hati-hati.
Demikian pula, sejumlah pedagang yang bisa berjualan di sekitar jalan tersebut terpaksa harus menutup lapaknya kerena teganggu oleh genangan air. “Air mulai menggenagi rumah, sawah dan jalan raya sejak dini hari tadi,” ujar salah seorang warga Pamanukan Suminta (45).
Menurut dia, akibat hal itu, sejumlah warga di tiga desa di Kecamatan Pamanukan terpaksa mengungsi ke tempat yang aman. Namun ada juga yang bertahan di rumahnya masing-masing karena khawatir barang-barangnya malah hilang.
Sementara itu Camat Pamanukan, Rukendi, mengatakan, bencana banjir yang melanda wilayah kerjanya telah merendam sedikitnya 984 rumah di Desa Pamanukan, 466 rumah di Desa Pamanukan Hilir, 574 di Desa Pamanukan Sebrang dan 3.421 di Desa Mulyasari. Sementara jumlah sawah yang diterjang banjir mencapai 609 haktare.
Selain itu, genangan banjir juga telah menutup ruas jalan raya, jalan desa, sekolah dan tempat ibadah setinggi 50 hingga 75 Cm.”Yang kami khawatirkan adalah tanaman padi membusuk akibat bencana ini. Sebab, usia tanam pada areal yang terendam baru dua bulan.
Hal serupa terjadi juga di Kec. Sukasari, Legonkulon dan Pusakanegara. Di tiga kecamatan itu, ribuan rumah warga dilaporkan tertutup genangan air yang bersal dari luapan air sungai.
Menurut Camat Pusakanegara, Ela Nurlaela, rumah yang teredam banjir di wilayah kerjanya mencapai 1.505 unit, sawah 720 hektare, dan tambak 62 hektare.”Mudah-mudahan air cepat surut,” kata Ela.
Sementara Camat Sukasari, Abdul Rohman mengatakan, areal sawah yang tergenang banjir di wilayahnya mencapai 150 hektare dan 100 hektare tambak banding siap panen.. Namun rumah yang diterjang banjir tidak banyak hanya puluhan rumah saja. Di wilayah Kecamatan Legon Kulon, luapan banjir diperparah oleh limpasan air laut pasang atau rob. Akibat hal itu, ratusan rumah di kecamatan itu menjadi langganan banjir.
Menanggapi bencana banjir Pantura Januari 2011 tersebut, Kepala Bagian sosial Setda Subang yang juga Sekretaris PMI setempat, H.E. Kusdinar menyebutkan, pihaknya siap mendr\ikan dapur umum jika gengan banjir terus meluas.”Untuk bantuan sembako sedang kami siapkan,” ujar dia.