Judi Sabung Ayam Online

Kang Prie dan Gerakan Komunitasnya di Katapang

Namanya Supriatna, biasa di sapa Kang Prie. Ia adalah salah seorang pelaku gerakan komunitas. Berbuatlah setelah itu baru 'mengajukan nilai,' seperti itulah kira-kira prinsipnya. Gerakan komunitas itu dasyat, sangat dasyat, jika dikelola dengan niat yang ikhlas. Itulah yang bisa dicontoh dari sepakterjangnya.

Kang Prie adalah salah satu pendiri Radio Komunitas (Rakom) Pass FM (bersama 2 orang lainnya) di Kec. Katapang, Kab. Bandung Jabar, yang sejak 2002 hingga sekarang tetap eksis, dan tidak berlebihan jika menurut saya Rakom Pass FM adalah rakom terbaik di Indonesia (anda bisa membuktikannya sendiri! - http://kpassfm.net/). Tidak berlebihan juga, tanpa mengecilkan peran lainnya, Kang Prie adalah motor utama penggerak radio komunitas yang non komersil tsbt.

Kini (yang terbaru), beliau telah menjadi salah satu aktor dibalik lahirnya website Kec. Katapang (www.kecamatan.katapang.net)- (lagi2 ini bisa menjadi percontohan bagi daerah lainnya) = demokratisasi komunikasi dari akar rumput. Dan disertai dengan hadirnya Hostpot untuk masyarakat Katapang (dasyat gak tuh!). Website ini secara stuktur dikelola oleh aparatur camat Katapang. Dan Kang Prie bukan petugas kecamatan, bukan pegawai pemerintah, tapi dia adalah orang yang punya banyak ide, dan bahu membahu menjalankan idenya. Tidak banyak bicara tapi banyak karya nyatanya minimal dibuktikan ditengah lingkungan tempat beliau tinggal. Memberikan stimulan bagi orang lain dilingkungannya untuk berkarya.

Gerakan Komunitas di Kec. Katapang (Rakom Pass FM) Kab. Bandung ini, telah melahirkan dan menginspirasi banyak hal dilingkungannya, termasuk menjadi mediator lahirnya Paguyuban Seniman dan Budayawan Bandung (Paseban) dan lain-lain. Inti dari gerakan ini adalah “membuat warga makin cerdas.” Catatan menarik lainnya, disalah satu acara Pass FM bernama RT/RW (seminggu sekali) yang penyiarnya adalah beliau sendiri, mengupas masalah-masalah lokal dengan menghadirkan camat, kades atau pejabat berwenang untuk berdialog dengan warga (ya, inilah demokratisasi komunikasi!)
Deni Andriana

Comments
0 Comments