Berita Banjir Jakarta 20 Januari 2013
Berita Banjir Jakarta 20 Januari 2013 - Sekitar 2.500 jiwa
pengungsi korban banjir Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan, memadati
aula Masjid Attahiriyah, kata Wakil Lurah Bukit Duri, Syarifuddin.
"Jika pengungsian di Kelurahan Bukit Duri penuh, dibawa ke Masjid Attahiriyah. Kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah seiring dengan kondisi genangan air," kata Syarifuddin di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, Masjid Attahiriyah yang menjadi posko itu sudah dipenuhi pengungsi sejak Kamis (17/1) malam. Warga yang mengungsi karena ketinggian air semakin bertambah saat itu.
"Saat ini, pengungsi masih berada di pengungsian tersebut karena kondisi banjir yang tak kunjung surut," ujarnya.
Namun, ada sebagian warga yang bertahan di lantai dua rumahnya dengan alasan melindungi harta benda mereka.
"Kami sudah mengimbau mereka untuk segera meninggalkan rumah dan tinggal di tempat mengungsi (pengungsian, red.). Namun, mereka lebih memilih bertahan di lantai dua rumahnya. Jika mereka merasa `terancam` atas keselamatan sendiri, baru bersedia ke sini," kata dia.
Beberapa warga yang termasuk di dalam kalangan itu pada akhirnya bersedia datang ke pengungsian yang tersebar di Kelurahan Bukit Duri.
"Jadi, sampai saat ini sudah semua warga yang rumahnya banjir berhasil dievakuasi," ujarnya.
Ia bersyukur bahwa kerja sama antarwarga sangat baik dalam menangani dan mendirikan posko penampungan pengungsi. Tentu saja pendirian posko serta tempat penampungan dibantu oleh LSM, PMI, serta dinas setempat.
Berdasarkan pantauan, warga Bukit Duri yang mengungsi hanya beralaskan karpet atau tikar. Semuanya, baik lansia, orang dewasa, anak kecil, maupun balita disatukan dalam satu ruangan terbuka.
Sementara itu, orang-orang yang sakit dipisahkan ke dalam ruangan yang berbeda.
Menurut dia, sebanyak 1.000 pengungsi memadati posko pengungsian Kelurahan Bukit Duri. Jumlah pengungsi balita 116 dan lansia 21, sementara pengungsi yang sudah berobat di posko kesehatan sekitar 500 orang.
"Dari 900-1.000 pengungsi di posko tersebut, ada 83 balita dan 13 lansia yang sudah terserang penyakit. Paling banyak menderita ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), dermatitis (gatal-gatal), dan diare," kata dia.
Posko Kesehatan Bukit Duri sudah memberikan makanan pendamping ASI, biskuit, dan makanan khusus balita di posko pengungsian.
"Jika pengungsian di Kelurahan Bukit Duri penuh, dibawa ke Masjid Attahiriyah. Kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah seiring dengan kondisi genangan air," kata Syarifuddin di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, Masjid Attahiriyah yang menjadi posko itu sudah dipenuhi pengungsi sejak Kamis (17/1) malam. Warga yang mengungsi karena ketinggian air semakin bertambah saat itu.
"Saat ini, pengungsi masih berada di pengungsian tersebut karena kondisi banjir yang tak kunjung surut," ujarnya.
Namun, ada sebagian warga yang bertahan di lantai dua rumahnya dengan alasan melindungi harta benda mereka.
"Kami sudah mengimbau mereka untuk segera meninggalkan rumah dan tinggal di tempat mengungsi (pengungsian, red.). Namun, mereka lebih memilih bertahan di lantai dua rumahnya. Jika mereka merasa `terancam` atas keselamatan sendiri, baru bersedia ke sini," kata dia.
Beberapa warga yang termasuk di dalam kalangan itu pada akhirnya bersedia datang ke pengungsian yang tersebar di Kelurahan Bukit Duri.
"Jadi, sampai saat ini sudah semua warga yang rumahnya banjir berhasil dievakuasi," ujarnya.
Ia bersyukur bahwa kerja sama antarwarga sangat baik dalam menangani dan mendirikan posko penampungan pengungsi. Tentu saja pendirian posko serta tempat penampungan dibantu oleh LSM, PMI, serta dinas setempat.
Berdasarkan pantauan, warga Bukit Duri yang mengungsi hanya beralaskan karpet atau tikar. Semuanya, baik lansia, orang dewasa, anak kecil, maupun balita disatukan dalam satu ruangan terbuka.
Sementara itu, orang-orang yang sakit dipisahkan ke dalam ruangan yang berbeda.
Menurut dia, sebanyak 1.000 pengungsi memadati posko pengungsian Kelurahan Bukit Duri. Jumlah pengungsi balita 116 dan lansia 21, sementara pengungsi yang sudah berobat di posko kesehatan sekitar 500 orang.
"Dari 900-1.000 pengungsi di posko tersebut, ada 83 balita dan 13 lansia yang sudah terserang penyakit. Paling banyak menderita ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), dermatitis (gatal-gatal), dan diare," kata dia.
Posko Kesehatan Bukit Duri sudah memberikan makanan pendamping ASI, biskuit, dan makanan khusus balita di posko pengungsian.