Penyebab Film Cinta Tapi Beda Diprotes
Penyebab Film Cinta Tapi Beda Diprotes - Meski menuai protes dengan tuduhan menyinggung suku Minangkabau di Padang, film Cinta Tapi Beda jalan terus. Produsen film ini, Multivision Plus Picture (MVP) kukuh menyatakan tak akan menurunkan film yang dibintangi Reza Nangin dan Agni Pratista ini. Penurunan Film Cinta Tapi Beda ini di beberapa daerah seperti Tasikmalaya (Jawa Barat), karena akan diadakan penambahan teks diakhir film.
"Pada Rabu memang ada protes di kota Tasik. Kita kompromi dan kami turunkan filmnya. Enggak ada penarikan, cuma satu ada di Tasik. Tak ada pemotongan gambar, hanya penegasan lewat kata-kata di akhir film setelah scene KUA di akhir acara," ujar Aris Muda yang mewakili MVP, pada saat ditemui di Jakarta pada awal pekan ini.
Aris menegaskan pihaknya tak akan menarik Film Cinta Tapi Beda tersebut dari bioskop manapun. Bahkan rencananya film arahan sutradara muda Hestu Saputra ini akan tetap diputar di bioskop-bioskop kota Padang. "Penarikan film enggak. Padang itu layar ke dua. Film ini tetap diputar di sana karena mereka non 21 (biskop Cineplex 21-Red), tapi tetap putar film nasional. Tetap diputar di sana di Karya atau Raya, tempat pemutaran film yang ramai," paparnya.
Aris menyayangkan pihak pelapor tak membuka forum diskusi sebelum melakukan pelaporan.“Sayang sekali tak ada kesempatan untuk membuka forum dan duduk bersama,” tuntasnya.
Sebelumnya tiga komunitas Minangkabau, yang menamakan diri mereka Badan Koordinasi Kemasyarakatan dan Kebudayaan Alam Minangkabau (BK3AM), Keluarga Mahasiswa Minang Jaya (KMM Jaya), dan Ikatan Pemuda Pemudi Minangkabau Indonesia (IPPMI) melaporkan Raam Punjabi selaku produser dan Hanung Bramantyo sebagai koordinator sutradara Film Cinta Tapi Beda ini ke Polda Metro Jaya. Laporan yang didasarkan pada pasal 156 KUHP Jo Pasal 4 dan 16 UU No.40 Tahun 2008 ini dengan tuduhan Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.
"Pada Rabu memang ada protes di kota Tasik. Kita kompromi dan kami turunkan filmnya. Enggak ada penarikan, cuma satu ada di Tasik. Tak ada pemotongan gambar, hanya penegasan lewat kata-kata di akhir film setelah scene KUA di akhir acara," ujar Aris Muda yang mewakili MVP, pada saat ditemui di Jakarta pada awal pekan ini.
Aris menegaskan pihaknya tak akan menarik Film Cinta Tapi Beda tersebut dari bioskop manapun. Bahkan rencananya film arahan sutradara muda Hestu Saputra ini akan tetap diputar di bioskop-bioskop kota Padang. "Penarikan film enggak. Padang itu layar ke dua. Film ini tetap diputar di sana karena mereka non 21 (biskop Cineplex 21-Red), tapi tetap putar film nasional. Tetap diputar di sana di Karya atau Raya, tempat pemutaran film yang ramai," paparnya.
Aris menyayangkan pihak pelapor tak membuka forum diskusi sebelum melakukan pelaporan.“Sayang sekali tak ada kesempatan untuk membuka forum dan duduk bersama,” tuntasnya.
Sebelumnya tiga komunitas Minangkabau, yang menamakan diri mereka Badan Koordinasi Kemasyarakatan dan Kebudayaan Alam Minangkabau (BK3AM), Keluarga Mahasiswa Minang Jaya (KMM Jaya), dan Ikatan Pemuda Pemudi Minangkabau Indonesia (IPPMI) melaporkan Raam Punjabi selaku produser dan Hanung Bramantyo sebagai koordinator sutradara Film Cinta Tapi Beda ini ke Polda Metro Jaya. Laporan yang didasarkan pada pasal 156 KUHP Jo Pasal 4 dan 16 UU No.40 Tahun 2008 ini dengan tuduhan Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.